Berbagi Pengalaman ke Delegasi IKYEP 2014

Frinsoni Buaton Nainggolan, Koordinator GMB-Lapas Anak Berbagi, mempresentasikan giving back program di kelas pelatihan IKYEP 2014.

SETELAH sebelumnya mendapat kehormatan untuk sharing pengalaman mengenai post-program activities ke delegasi Australia-Indonesia Youth Exchange Program, Gerakan Mari Berbagi (GMB) kembali mengisi pelatihan pembekalan bagi pemuda-pemudi di delegasi Indonesia-Korea Youth Exchange Program (IKYEP) 2014.

Dalam sesi pelatihan di Wisma PP-PON Cibubur, Minggu (26/10), GMB membagikan pengalaman tentang implementasi program sosial yang digagas dan dilaksanakan oleh para pemuka-pemuda di dalamnya, yang disebut 

---

giving back program. Khusus untuk IKYEP, pengalaman yang dibagikan adalah GMB Lapas Anak Berbagi yang kini berjalan di Kota Bandung, Jawa Barat.

Sharing pengalaman tersebut diikuti 34 peserta program pertukaran pemuda dan empat pemuka pemuda di GMB.

Dalam sesi itu, koordinator GMB Lapas Anak Berbagi Frinsoni Buaton Nainggolan mengatakan program yang dilaksanakannya adalah sebuah kegiatan berbagi yang bertujuan untuk memberikan semangat positif bagi anak-anak binaan di Lembaga Pemasyarakat Anak Kota Bandung. Program berbagi ini dilaksanakan dengan mengedepankan voluntarisme.

“Program ini digagas tanpa mengedepankan uang. Para relawan kami bekerja sukarela,” kata Frinsoni, yang didampingi Destania Ika Putri dan Riskha Widya Jayanti.

Melengkapi pernyataan Soni, Destania Ika Putri menyampaikan pesan agar post-pogram activities IKYEP yang kelak akan dilaksanakan para peserta pertukaran pemuda tidak hanya kuat di gagasan, namun juga di implementasinya.

“Teman-teman harus benar-benar jitu menganalisa sejak awal, apa saja kendala-kendala yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan program sosial, terutama jika berbicara soal program yang berbasis voluntarisme. Perencanaan yang sangat baik akan akan sangat menentukan bagaimana program sosial ini kemudian berjalan,” sebut Desta.

GMB-Lapas Anak Berbagi baru-baru ini mencapai prestasi membanggakan. Program berbagi ini mendapat rekomendasi dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia untuk direplikasi di Lapas Anak di provinsi lain di Indonesia. [Andi Irawan]