Sedikit Cerita Saat Seleksi Gerakan Mari Berbagi (GMB) 2015 di Kemenpora

Oleh: Dinmas Masyudin

Akhir-akhir ini semakin banyak orang yang penasaran tentang GMB, setelah saya cukup banyak memperkenalkan GMB ke beberapa orang yang saya temui baik di organisasi yang saya ikuti maupun kepada orang-orang yang baru saya temui.
Saya selalu bilang bahwa GMB itu bukanlan sebuah organisasi ataupun komunitas tapi adalah sebuah keluarga. Dimana kita akan selalu diterima, saling mendukung dan selalu mendapatkan pelukan. Bukan hanya pelukan secara harfiah namun juga pelukan batin yang membuat kita merasa nyaman dan bisa lebh terbuka.
GMB sendiri adalah singkatan dari Gerakan Mari Berbagi yang di inisiasi oleh Azwar Hasan, tapi 

 kami semua biasanya memanggil beliau Bang Az. Kepalanya botak sama seperti saya, hehehehe.
Youth Adventure dan Youth Leaders Forum (YA & YLF) adalah salah satu program yang ada di GMB, selain YA & YLF juga ada program GMB-Homestay Program. Pasti kalian penasaran kan apa itu YA & YLF, bagaimana caranya bisa bergabung dengan keluarga besar GMB? bagaimana caranya bisa ikut GMB-Homestay Program?  Sabar-sabar dalam tulisan kali ini saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya saat mengikuti seleksi nasional GMB di Kemenpora.

Seleksi Masuk GMB
Untuk menjadi keluarga besar GMB tentunya tidak mudah, saya harus melalui beberapa tahapan seleksi, jika saya hitung-hitung ada sekitar 7 tahapan seleksi.

1. Seleksi Berkas ==> Seleksi berkas ini tidak ada bedanya dengan seleksi program kepemudaan lainnya, biasanya kita harus mengisi biodata dan menjawab beberapa pertanyaaan. Saran saya saat mengisi form pendaftaran isilah dengan jawaban yang baik dan benar, tentu saja dengan jawaban yang jujur dan tidak mengada-ngada apalagi jawaban yang  lebay hehehe. Jangan lupa yang paling penting adalah tonjolkan apa yang kalian sudah lakukan untuk lingkungan sekitar. Karena seleksi berkas ini sangat penting untuk membuat kalian lolos menjadi 150 besar kandidat yang akan diseleksi ketahap selanjutnya yaitu Seleksi Nasional di Kemenpora, Jakarta.
2. Seleksi Nasional ==> 150 orang calon GMBers yang terpilih akan diundang ke jakarta untuk mengikuti seleksi nasional yang akan di laksanakan pada hari sabtu dan minggu biasanya di Kemenpora. Pada tahap seleksi nasional, ketika angkatan saya pada tahun 2015 ada 6 tahapan seleksi, tentu saja setiap tahunnya pasti ada perbedaan, namun setidaknya ini akan menjadi gambaran buat teman-teman semua yang tertarik bergabung menjadi anggota keluarga GMB yaitu :

a. Focus Group Discussion (FGD), saat kita seleksi di kemenpora kita akan dibagi kebeberapa kelompok dengan anggota yang sama sampai seleksi berakhir. Pada saat FGD akan ada beberapa juri yang ada diruangan tersebut untuk menilai masing-masing individu. Sara saya saat FGD jangan terlalu egois, tapi berikanlah ruang untuk teman-teman satu group kamu berbicara, mendengarkan saat teman satu tim sedang memberi argumen dan jangan terlalu mendominasi.
b. Wawancara Visi dan Misi, saat wawancara visi dan misi ada beberapa juri yang berada didalam ruangan kalo saya tidak salah ingat ada sekitar empat sampai lima orang yang mewawancarai saya pada waktu itu. Sebelum berangkat seleksi ada baiknya kamu mempersiapkan dengan matang, kalian harus mengetahui dan bisa mendeskripsikan dengan jelas apa visi dan misi kalian kedepan. Pada tahapan ini saya rasa cukup penting untuk menentukan kalian bisa lolos GMB atau tidak, sama halnya dengan wawancara beasiswa.
c. Test Afirmasi, Test inilah yang pada saat itu membuat saya sangat deg-deg-an karena saya tidak tahu seperti apa test afirmasi itu, setelah bertanya ke beberapa teman yang sudah masuk ke ruangan seleksi mereka hanya menjelaskan bahwa kita akan di interview dan menanyakan kehidupa pribadi kamu, isinya nangis-nangis gitu deh. Waduh pikir saya dalam hati test macam apa kok sampai nangis begitu. Pada saat itu saya di interview oleh mba citra yaitu HRD Hotel Peolman dan mba Yuni ketua Komnas Perempuan. Saat itu saya ditanya terkait masalah keluarga, keuangan, sekolah dan masalah pribadi lainnya. Dan ternyata benar pada saat test ini saya pun menangis hehehe. Satu hal yang perlu kalian tahu jujurlah pada saat menjalani wawancara karena dewan juri akan mengathui apakah kamu berbohon atau berkata jujur.
d. Test Olahraga, test yang satu ini membuat saya dag dig dug dueeer dan bikin pesimistis abis, gimana ga pesimistis sebelum test olahraga saya di cek dulu tekanan darah dll padahal pagi itu baru saja tiba di jakarta setelah semalaman perjalanan dari Jogja ke Jakarta. Saat test olahraga apa yang saya khawatirkan semuanya terjadi, dari mulai lari saya menjadi yang paling bontot dan mendapatkan skor paling rendah, belum lagi test-test lain pasti selalu mendapatkan skor paling bontot. Tapi jangan khawatir sepertinya test ini tidak terlalu berpengaruh asalkan fisik kalian sehat dan kuat untuk menjalani YA insya allah kalian akan aman-aman saja, toh saya sendiri yang selalu mendapatkan nilai bontot masih bisa lolos hehehe. Tapi akan lebih baik jika kalian juga mempersiapkan fisik kalian mulai dari sekarang, jangan-jagan test besok malah jauh lebih berat.
e. Test Kemampuan Kesenian, saat test yang satu ini saya merasa benar-benar tertipu oleh teman-teman satu kelompok. Saya benar-benar merasa khawatir karena memang saya tidak bisa apapun dan merasa tidak ada bakat dalam bidang kesenian, mau nyanyi suara fales (maaf kalo salah tulis), mau nari badan kaku, mau jadi MC gada pengalaman, akh pokoknya Hopeless banget. Buat ngurangin kekhawatiran, saya bertanya ke teman-teman satu kelompok kira-kira kalian akan menampilkan apa? mereka serempak bilang sepertinya menyanyi karena hal yang lain tidak bisa. Namun semua itu berbeda, saat tampil di depan para dewan juri, gila kemampuan seni mereka luar biasa, ada yang nari tarian tradisional, brigdance, jadi MC, acting dll. Dan disitu gw ngerasa tertipu dan pesimis abis. Gimana ga pesimissaya cuman bisa nyanyi dan itupun baru beberapa kata sudah diberhentikan. Nasib-nasib.
f. Test Kemampuan Bahasa Inggris, Test pada bagian ini juga membuat saya pupus harapan sepertinya, bagaimana tidak kemampuan bahasa inggris saya pas-pas an, untungnya ada seorang teman dari bandung (Suci-Unpad) yang selalu memberikan semangat dan meyakinkan saya bahwa saya pasti bisa. Alhamdulillah dengan kemampuan bahasa inggris yang sangat pas-pasan saya masih bisa lolos dan terpilih menjadi 55 orang manusia diatas rata-rata Foto setelah Seleknas di Kemenpora bersama seorang sahabat Zumaro
Setelah melakukan seleksi nasional, tunggulah beberapa minggu maka akan ada pengumuman siapa saja yang lolos menjadi 55 pemuda diatas rata-rata yang akan mengikuti YA & YLF. Untuk info mengenai YA & YLF akan saya tuliskan dalam tulisan selanjutnya.