Tanggal 16 May 2014 malam, tim GMB - Ayo Sekolah bersama 6 volunteer profesi berangkat menuju desa Cipeuti, Banten. Kami sangat bersemangat untuk bertemu dengan adik-adik di kelas IX SMP N Sobang. Ini adalah kunjungan kedua GMB - Ayo Sekolah dengan mengajak para volunteer profesi untuk berbagi semangat dan inspirasi untuk adik-adik yang akan lulus SMP ini. Kami memulai kegiatan di sekolah sekitar pukul 11 siang, karena perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan. Walaupun secara fisik lelah, para volunteer tetap semangat dan antusias berbagi dengan adik-adik di kelas. Sharing pertama dibawakan oleh Kak Azim yang bekerja sebagai Geologist atau Geoscientist. Ternyata Kak Azim juga berasal dari desa seperti adik-adik di Cipeuti dan Sobang, dan mulai kost sendiri di Kota Jambi untuk bersekolah SMA. Kak Azim berpesan bahwa ia tidak mau tertinggal dengan orang-orang yang lebih tinggi. Selain itu ia juga mengingatkan untuk selalu berdoa dan berusaha, tidak boleh inder dan berani mencoba berjalan ke dunia luar. Kini Kak Azim sudah menjelajah banyak provinsi di Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua. Setelah itu Kak Erlita atau yang akrab dipanggil Lada berprofesi sebagai reporter. Selama ia bekerja, Kak Lada banyak bertemu orang-orang yang mengalami kekurangan. Kak Lada mengingatkan kepada kita semua bahwa walaupun ada kekurangan, harus tetap berjuang. Carilah alasan untuk maju dan terus bersekolah bukan mencari alasan untuk tidak bersekolah. Kak Febri adalah volunteer yang ketiga sharing di kelas. Kak Febri bekerja di sebuah kontraktor tambang dan konstruksi ternama dan ia jauh-jauh membawa contoh batu bara agar adik-adik bisa melihat dan menyentuh langsung yang namanya batu bara. Oh ya, Kak Febri dahulu juga bersekolah di sebuah desa yang terbatas akses terhadap informasi, tetapi dengan semangat yang tinggi ia bisa kuliah di UGM dan mencapai profesinya sekarang. Kak Riska adalah seorang yang pandai berbahasa Jerman. Tidak hanya bisa bahasa Jerman, kak Riska juga pernah berkuliah di Jerman selama 2 tahun dengan beasiswa. Kak Riska bisa bertemu dengan banyak orang asing yang membuka wawasannya sehingga lebih luas. Tentu saja Kak Riska berusaha dan punya kemauan yang kuat sehingga ia bisa mencapai prestasi ini. Kak Vijay (Reza) adalah lulusan fast track S2 UGM jurusan Teknik Industri. Ketika sharing Kak Reza memotivasi adik-adik mengenai bagaimana mencapai cita-cita yaitu dengan membuat tujuan yang jelas, mencari cara untuk mencapainya dan mulai bertindak. Kak Reza juga mengingatkan agar kita mengerjakan sesuatu berdasarkan skala prioritas sehingga kita dapat mencapai tujuan. Cerita terakhir dari Kak Jojo yang menjabat sebagai seorang Branch Manager sebuah perusahaan farmasi ternama juga tidak kalah unik dan memotivasi. Ternyata dulu, Kak Jojo pernah tidak lulus UAN SMA. Namun berkat dukungan orang tua, dan kemauannya untuk bangkit akhirnya Kak Jojo melanjutkan kuliah dan terus berprestasi hingga kini menjadi manager. Rencana Tuhan adalah selalu yang terbaik, dan bagian kita adalah berusaha sebaik mungkin. Acara di sekolah SMP N 4 Sobang hari itu diakhiri dengan sharing kelompok dan membuat jendela impian agar adik-adik bisa mengingat mimpinya dan membuat langkah-langkah mencapainya. Semioga adik-adik Sobang dapat terus bersemangat dan punya harapan mencapi cita-citanya di tengah keterbatasan yang ada. GMB - Ayo Sekolah More photos: klik here
0 Comments
Hai semua! Kali ini GMB Bhinneka Project main ke Semarang loh! Tepatnya di Save Streetchild Semarang pada hari Sabtu tanggal 24 Mei 2014. Kita bermain di bawah indahnya langit malam di area ikon kota semarang, Tugu Muda. Kali ini, selain dari kakak Bhinneka dan SSC Semarang, ada pula volunteer yang membantu bermain bersama adik-adik yaitu kak Joshalynne dan kak Eko. Semua bersemangat untuk berbagi pada anak-anak! :D Kegiatan ini dimulai sekitar pukul 19.45. Anak anak dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama adalah belajar budaya Indonesia dengan bermain cardgame Bhinneka. Di kelompok ini, ada satu anak yang sangat antusias bermain kartu, bernama Yuli yang masih sangat muda, sampai-sampai dia bisa mengalahkan kakak-kakak yang sudah mahasiswa loh! Sedangkan kelompok kedua tidak kalah serunya, yaitu membuat papercraft baju adat Indonesia! Papercraft ini dapat dibawa pulang oleh adik-adik ketika sudah selesai dibuat. Kegiatan berlangsung hingga hampir 2 jam. Terima kasih pada kakak-kakak Save Streetchild Semarang yang mengijinkan kami bermain bersama! :D
GMB Bhinneka Project Sumber: http://www.desabhinneka.com/home/gmb-bhinneka-project-save-streetchild-semarang Panggung mereka telah di depan mata. Adik-adik Gerakan Mari Berbagi-Semangat Anak Nusantara (GMB-SAN) bersama 251 anak lainnya dari sekolah dan komunitas yang berbeda-beda di Anjungan Kalimantan Timur, Taman Mini Indonesia Indah (10/05), mengikuti Jambore Anak 2014 “Pendidikan Tanpa Diskriminasi. Acara yang dilaksanakan oleh Network for Education Watch Indonesia (NEW Indonesia) ini memberikan ruang aktualisasi bagi adik-adik yang berpartisipasi. Persembahan penampilan, lomba mewarnai dan lomba menggambar menjadi rangkaian acara yang mengundang antusiasme para peserta. 16 adik GMB-SAN yang mengikuti Jambore Anak begitu bersemangat mengikuti acara ini. Mereka telah mempersiapkan diri selama 2 minggu untuk memberikan penampilan terbaiknya dalam acara Jambore Anak. Dimulai dari latihan musikalisasi puisi hingga pembuatan yel-yel kelompok. Mereka begitu giat mengikuti sesi latihan. Hari mereka telah tiba. Sesuai dengan kesepakatan keberangkatan, adik-adik GMB-SAN harus berkumpul pukul 06.00 WIB di depan SMA Muhammadiyah Tebet karena keberangkatan menuju TMII dijadwalkan pukul 06.30 WIB. Semua telah tampak rapi dengan gandengan tas di pundak ketika jam menunjukkan pukul 06.00 WIB. Mereka didampingi orang tua masing-masing. Setelah memastikan perlengkapan dan waktu menunjukkan pukul 06.30 WIB, semuanya berpamitan dan berangkat bersama 4 volunteer GMB-SAN yang nantinya akan menjadi pendamping ketika acara Jambore Anak berlangsung. Rumah adat dan nuansa kebudayaan Kalimantan menyambut kedatangan kami di anjungan Kalimantan Timur. Satu rombongan peserta telah mendahului kedatangan kami. Adik-adik kemudian mengisi waktu dengan berkeliling dan mengamati anjungan Kalimantan Timur. Acara Jambore Anak dijadwalkan dimulai pukul 08.00 WIB. Para peserta mengenakan kaos putih yang telah dibagikan oleh panitia, tidak terkecuali adik-adik GMB-SAN. Acara telah dimulai. Adik-adik GMB-SAN memposisikan diri senyaman mungkin. Panggung dan tribun penampilan telah dipenuhi adik-adik dari berbagai sekolah yang jumlah keseluruhannya mencapai 267 anak. Acara Jambore anak diawali dengan persembahan penampilan. Setiap sekolah menunjukkan berbagai penampilan yang sangat variatif dan menarik. Penampilan tersebut adalah tari tradisional, paduan suara, menyanyi, dan band sekolah. Tampak agak berbeda dengan sekolah lainnya, adik-adik GMB-SAN tampil dengan musikalisasi puisi. Mereka begitu bersemangat dan tidak merasa minder meilhat fasilitas adik-adik dari sekolah lainnya yang begitu lengkap. Semua telah berada di atas panggung. Mereka memulai dramanya yang diiringi dengan musik yang sangat menyentuh. Sementara dua adik lainnya mengisi setiap sisi panggung dan mulai membacakan puisi. Para peserta memperhatikan penampilan mereka dengan khidmat. Ekspresi dan keyakinan mereka membuat mereka pantas untuk berada di panggung Jambore Anak. Tepuk tangan pun menutup penampilan mereka. Rangkaian acara Jambore Anak kemudian dilanjutkan dengan lomba mewarnai dan menggambar. Kedua lomba ini dilaksanakan secara paralel. Adik-adik GMB-SAN memutuskan untuk mengikuti lomba mewarnai. Berbekal latihan mewarnai yang pernah dilaksanakan di Taman Honda Tebet, mereka mulai menunjukkan kreatifitasnya. Perpaduan warna menghiasi kertas putih bergambar yang telah dibagikan oleh panitia. Hasilnya pun beragam dengan berbagai macam warna. Beberapa dari mereka menunjukkan hasil mewarnai gambar dengan menggunakan teknik gradasi. Hasil gambarnya pun menjadi salah satu perhatian panitia maupun pengunjung. Setelah itu, adik-adik GMB-SAN bersama peserta lainnya mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan dongeng yang dibawakan oleh Kak Anton. Mereka begitu senang mengikuti sesi ini. Sesi mendongeng ini mengundang tawa dan luapan emosi mereka. Hingga semua rangkaian acara telah selesai, GMB-SAN mendapatkan plakat dan piagam penghargaan. Partisipasi dan kerja keras adik-adik maupun volunteer tentunya berbuah hasil yang memuaskan. Latihan rutin yang kita lakukan dan semangat adik-adik membuat apa yang telah mereka lakukan dalam acara Jambore Anak menjadi hal yang sangat berharga dan sekaligus menjadi proses tersendiri. Banyak pelajaran yang kita dapatkan dalam acara ini, tidak hanya bagi adik-adik tetapi juga bagi para volunteer. GMB - SAN Sumber http://arnaldi-nasrum.blogspot.com/2014/05/gmb-san-goes-to-jambore-anak-2014.html Minggu sore, pada tanggal 27 April 2014, langit Bandung diguyur hujan cukup lebat sejak siang hari. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat tim Bhinneka Project untuk menjalankan misi berbagi. Pukul 15.30, kami meluncur ke Rumah Mimpi yang bertempat di jembatan penyebrangan dekat Museum Asia Afrika Bandung. Rumah mimpi merupakan suatu komunitas non-profit yang dijalankan untuk melatih anak-anak jalanan berbagai macam pelajaran dan ketrampilan. Sesampainya disana, ternyata suasana cukup sepi dan tidak ada anak-anak yang berkumpul kecuali seorang anak kecil yang berusia sekitar 5 tahun yang sangat aktif. Memang rumah mimpi cukup berbeda dengan rumah belajar yang selama ini kami datangi, karena anak-anaknya tidak dapat diprediksi kapan datang dan berapa jumlahnya. Setelah menunggu beberapa saat, datang beberapa anak yang terlihat cukup antusias melihat tabel pengetahuan Bhinneka kami. Setelah itu, kami segera memulai permainan Bhinneka. Selain anak-anak di rumah mimpi, kakak-kakak pengurus rumah mimpi ikut main juga loh! Kami hanya dua jenis permainan kartu Bhinneka karena hari sudah mulai gelap. Namun, walaupun permainan sudah selesai, anak-anak tetap antusias untuk membaca dan belajar pengetahuan melalui tabel Bhinneka. Terima kasih Rumah Mimpi yang telah mengijinkan kami bermain bersama! Semoga setelah bermain Bhinneka, mimpi anak-anak bertambah satu lagi, yaitu mengunjungi seluruh penjuru Indonesia untuk melihat keindahan negara kita. :) GMB - Bhinneka Project Banyak sekali rintangan yang menyambut dan mengantar tim voluntir GMB Ayo Sekolah kali ini. Namun, semua voluntir tidak patah semangat! Justru semakin tinggi keinginan tim GMB Ayo Sekolah untuk memotivasi adik-adik di SMP N 4 Sobang dimana hanya 15 anak dari 39 siswa kelas IX yang berniat melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya. 18-20 April kemarin, Tim Ayo Sekolah telah selesai melaksanakan kegiatan pertama kami di desa Cipeuti. Kami bersama 5 Voluntir profesi berbagi inspirasi dan motivasi kepada siswa siswi SMP N 4 Sobang.Dimulai dari cerita seorang Design Grafis yang pernah tidak naik kelas saat SMA. Kak Dinda Veska ternyata bisa bangkit dari kegagalan dan berhasil mnyelesaikan pendidikannya hingga amd. Kak Yuslizar Ramli berbagi mengenai keberaniannya mngambil keputusan utk mnjadi seorang entrepeneur, dan berani menghadapi resiko sebesar apapun. Kak Viringga, seorang quality control di salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. Berbagi mengenai sistem pembuatan mobil. Kak Rendi Eka, seorang It Counsultan yg pernah bekerja di perusahaan radar bandara, dan berkesempatan belajar Teknologi Radar Bandara di Jerman. Terakhir Kak Enti Susanti, berbagi cerita inspiratif tentang pengorbanannya selama 7 tahun tidak bertemu ortu demi mendapat hak pendidikannya. Semoga kisah inspiratif kakak-kakak ini bisa menjadi semangat untuk adik-adik di SMP 4 Sobang untuk tetap berjuang melanjutkan sekolah ditengah kendala-kendala yang harus mereka hadapi. GMB - Ayo Sekolah |