Kegiatan mewarnai menjadi agenda utama dalam pengajaran kreativitas Gerakan Mari Berbagi-Semangat Anak Nusantara (GMB-SAN) yang telah memasuki minggu ke 7. Sabtu (26/04) di Taman Honda Tebet Jakarta Selatan, para volunteer GMB-SAN menyelenggarakan lomba mewarnai yang ditujukan kepada adik-adik binaan GMB-SAN. Lomba ini dimaksudkan sebagai persiapan sekaligus menyeleksi adik-adik yang akan mewakili GMB-SAN dalam acara Jambore anak yang di dalamnya diselenggarakan kegiatan menggambar dan mewarnai sebagai salah satu rangkaian acara. Sebelumnya, GMB-SAN mendapatkan undangan untuk turut berpartisipasi dalam Jambore Anak “Pendidikan Tanpa Diskriminasi” yang difasilitasi oleh Network for Education Watch Indonesia (NEW Indonesia). Jambore anak tersebut dijadwalkan pada 10 mei yang bertempat di Taman Mini Indonesia Indah. Dari 21 anak yang mengikuti lomba mewarnai yang dilaksanakan kemarin, akan dipilih 10 anak untuk mengikuti Jambore anak tersebut. Pemilihan tersebut didasarkan pada hasil mewarnai gambar anak-anak yang termasuk kategori kelas 1 hingga kelas 3 sebagai salah satu penilaian. Pelaksanaan lomba mewarnai ini dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkatan kelas. Begitupun dengan tingkat kesulitannya yang disesuaikan dengan detil gambar yang diberikan. Detil gambar yang diberikan kepada mereka berupa gambar buah, hewan, pesawat dan karakter kartun. Mereka diberikan waktu sejam untuk menyelesaikan kegiatan mewarnai tersebut. Dalam prosesnya, mereka diberi kebebasan untuk mewarnai gambar-gambar yang diberikan sesuai dengan kreatifitas mereka. Suasana taman Honda yang dikelilingi banyak pohon membuat mereka begitu senang dan bersemangat untuk menyelesaikan kegiatan mewarnai tersebut. Mereka berusaha menunjukkan usahanya dengan mewarnai sedetil mungkin dan mengikuti garis gambar yang ada. Setelah waktu sejam berlalu, semua gambar yang telah diwarnai dikumpulkan kepada para volunteer. Hasil kreatifitas adik-adik binaan GMB-SAN sangat menarik dan variatif. Beberapa dari mereka mewarnai gambar yang sama akan tetapi memiliki hasil yang berbeda namun kreatif dan merupakan hasil karyanya sendiri. Berdasarkan hasil mewarnai gambar tersebut, para volunteer akan menentukan 10 anak yang akan ikut dalam kegiatan Jambore anak. Tentunya selain hasil gambar, kehadiran dan keaktifan adik-adik selama mengikuti kegiatan pengajaran juga akan menjadi penilaian. GMB - Semangat Anak Nusantara Sumber: http://arnaldi-nasrum.blogspot.com/2014/04/gmb-san-kegiatan-mewarnai-jadi-awal.html
0 Comments
Rumah Boleh di pelosok, Tapi mimpi kita diatas Awan...
Kalimat inspirasi dari Anies Baswedan yang terus mengiringi langkah ini bertemu anak yang siap menuju mimpi mereka hingga tercapai. Perjalanan yang berawal dari publikasi selembar poster, mulut kemulut, media Sosial, Media yang telah banyak mempertemukanku dengan “manusia luar biasa”, aku sebut mereka manusia luar biasa karena dengan tulus dan yakin mereka siap mengikuti dan mengalami cerita bersama anak bangsa di pelosok sana. Sebuah desa yang diberi julukan “DISKOTIK”, Digigir Kota Seutik (Dipinggir kota sedikit), Desa Nambo. Mengalami kehidupan bersama Nambo bukan yang pertama, tetapi keempat kalinya aku hadir ditengah-tengah mereka, membawa manusia luar biasa, sebut saja mereka Dyan, Salam dan Dikin. Teman seperjuangan yang bersedia untuk membantu. Dua hari bersama mereka dan Nambo memberikan kekuatan lebih sebagai modal langkahku kembali menuju harapan baru. a. Aku tak sendiri, aku ditemani ketulusan mereka Kagum dengan kebaikan hati. Tenaga, waktu, uang dll mereka kerahkan untuk mengikuti dan mengalami cerita bersama anak hebat di Nambo. Meskipun tidak kutanyakan pada mereka, kenapa begitu ikhlas membantu, aku sudah tahu jawabannya ketika mereka tetap tersenyum, sebuah ketulusan. Ketulusan memberikan motivasi akan mimpi dan cara mewujudkannya. Terimakasih Dyan, Salam, Dikin.... b. Sapaan mereka memberikan semangat Selamat datang kakak, selamat datang kakak, selamat datang kami ucapkan 2x Salam, salam, terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama. Iringan lagu yang ku ajarkan pada anak-anak untuk menyapa setiap tamu yang datang. Saat itu pun kami disambut dengan iringan lagu, haru dan bangga berada disekitar anak-anak yang memiliki sejuta impian dan siap untuk meraihnya. c. Lilin Padam, Kami menang Yeeeeeeeeee....ye,,,yeyeye...Teriakan anak-anak hebat terdengar begitu nyaring ketika aku sampaikan “Sekarang kita keluar, kita main games ya...”...Berebut mengenakan sendal, untuk langsung menuju halaman rumah yang cukup untuk sebuah permainan. Aku sampaikan peraturan games, dan tiba saatnya hitungan tiga mundur,,,games pun dimulai. Berpikir, bekerjasama, semangat, ceria, dan bahagia ketika menang. Semua terpancar ketika mereka mengikti games. Tak hanya itu anak-anak ini selain ceria dan menikmati gamesnya, merekapun memahami makna dari games tersebut. Dengan berani dua anak hebat menyampaikan nilai yang terkandung yaitu Kerjasama, Pemimpin, Cepat, Gotong Royong dll. Sungguh anak-anak yang pintar. d. Kami Tak Lupa Berdoa Kakak Tak hanya didiik pengetahuan umum saja. Sebelum dan sesudah kegiatan, anak-anak hebat ini tak lupa selalu berdoa bersama-sama. Bahkan kelengkapan doanyapun mereka lebih hafal dan detail dibandingkan denganku. Hingga nada dari doanyapun mereka ucapkan dengan dengan khasnya. Aku yakin ketika mereka sudah meraih mimpi, dan berusaha meraihnya, mereka tidak akan lupa sebuah doa disetiap langkahnya. e. Kami memiliki Sejuta Mimpi Pagi itu sangat cerah, terlihat anak-anak sudah begitu bersemangat menuju ruang kreatifitas untuk mengikuti kegiatan selanjutnya yaitu nonton dan makan bareng. Seperti biasa kami disambut dengan salaman dan lagu keceriaan. Senang bisa berbagi cerita dan ilmu melalui film. Anak-anak hebat ini tak hanya seru menikmati filmnya, tetapi mereka tahu hikmah dari setiap film tersebut. Nilai kejujuran, toleransi, kerjasama, tolong menolong dan ilmu pengtahuan umum mereka dapatkan dari film yang ditampilkan. f. Lihat Mimpi Kami Kakak Kertas dengan seluas bidang 2x1,5 meter aku siapkan untuk bidang anak-anak menempelkan mimpi-mimpinya diatas kertas. Mimpi mereka sangat indah, tak hanya satu kertas melainkan beberapa kertas, mimpinya diceritakan pada teman yang lain. Dan aku tahu satu hal, mereka itu punya keinginan unuk bermimpi, berusaha, namun karena kondisi dan budaya pedesaan yang kurang sadar akan pendidikan, sehingga membuat mereka beranggapan SMA itu adalah tingkat sekolah yang paling tinggi. Disinilah kami terus memotivasi mereka tentang indahnya ketika suatu saat kita bisa menggapai mimpi yang dicita-citakan. g. Keluarga dari Nambo Menemui anak-anak hebat, aku bisa mendapatkan inspirasi baru dari mereka. Menemui lingkungan sekitar, segalanya seperti bersama keluarga. Senyum sapa, kehangatan, canda tawa membuatku semakin yakin, ada orang lain yang menyangimu dengan tulus. Ketika aku kembali pulang untuk menjalankan rutinitas kuliah, keluarga di Nambo merasakan ada sesuatu yang hilang, begitupun aku, merasakan bahwa dengan datangnya sebuah ketulusan, maka akan berdampak sebuah kebahagiaan, kebahagiaan itulah yang akan merekatkan kasih sayangku untuk mereka, anak-anak dan lingkungan. Pada akhirnya, aku bisa membuktikan kalimat “Berbuat baik itu tak harus menuntut kita memiliki sejumlah uang dan kemapanan”. Tetapi berbuat baik itu bisa kapanpun, diamanapun, dan dengan apapun. Terimakasih Nambo, terimakasih keluargaku... Kelak, kan ku dengar kabar gembira dari anak bangsa yang berhasil meraih mimpinya... GMB - Goes to Root Gerakan Mari Berbagi-Semangat Anak Nusantara (GMB-SAN) terus menjalankan rutinitasnya hingga memasuki minggu kelima. Sabtu (12/04) di Taman Honda Tebet, para volunteer GMB-SAN kembali berbagi dengan adik-adik binaannya di Tebet, Jakarta Selatan. Selain melanjutkan latihan silat dan tarian, adik-adik dan para volunteer kali ini melakukan kegiatan membersihkan kuku. Kegiatan membersihkan kuku telah dijadwalkan seminggu sebelumnya setelah rekan GMB-Gunting Kuku berinisiatif untuk berbagi dengan adik-adik binaan GMB-SAN. Gunting Kuku yang disumbangkan menjadi bekal dalam kegiatan kali ini. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran adik-adik mengenai betapa pentingnya membersihkan kuku sebagai bagian dari kebersihan diri. Banyak dari mereka yang kurang peduli terhadap kebersihan kuku. Saat dilakukan pemeriksaan kuku, tidak sedikit dari mereka yang menunjukkan kuku yang kurang bersih. Sebelum memulai kegiatan memotong kuku, adik-adik diberikan pengarahan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Tata cara pencucian tangan pun dipraktekkan. Hal ini disebabkan karena masih banyak di antara mereka yang mencuci tangan dengan sembarangan. Setelah memastikan semuanya mencuci tangan dengan bersih, satu per satu memotong kukunya. Beberapa dari mereka dengan mudah memotong kukunya karena telah terbiasa. Di lain hal, ada pula yang masih kesulitan karena tidak terbiasa memotong kukunya sendiri. Adik-adik begitu senang ketika mengikuti kegiatan ini. Sosialisasi mengenai kebersihan kuku dan praktek memotong kuku menjadi pelajaran untuk mengawali hidup bersih. Mereka menjadi paham dan sadar akan pentingnya membersihkan kuku. Ada cerita lain dalam pertemuan kali ini. Selain agenda memotong kuku, para volunteer juga memutuskan untuk memilih ketua kelompok di antara adik-adik. Nantinya ketua kelompok tersebut akan mengordinasikan dan memastikan kehadiran teman-temannya dalam setiap pertemuan. Pemilihan ketua pun dilaksanakan dengan voting. Usul tersebut muncul dari adik-adik sendiri. Setiap orang memiliki hak suara untuk memilih. Mereka begitu antusias karena hal ini menjadi ajang “pemilu” bagi mereka. Setelah melalui proses penghitungan suara, Rama dan Waro masing-masing menjadi ketua dan wakil ketua. GMB - Semangat Anak Nusantara Sumber: http://arnaldi-nasrum.blogspot.com/2014/04/gmb-san-dari-memotong-kuku-hingga.html Gerakan Mari Berbagi Sepeda (GMB-S) kembali menyerahkan bantuan satu unit sepeda untuk anak sekolah miskin di pedalaman. Kali ini, sepeda bantuan diterima oleh Fauziah Sabrina, siswi kelas enam SDN Lambirah, Sibreh, Aceh Besar. Sabrina anak seorang buruh tani, bersama orang tuanya tinggal di gubuk kecil yang dibangun menumpang di kebun milik warga. Selamat untuk Sabrina. Semoga cita-cita kamu tercapai. Terimakasih untuk Husnul Khatimah Adnan, yang sudah membantu mempertemukan GMB-S dengan Sabrina
GMB - Sepeda www.gmb-s.com " A boat doesn't go forward if each one is rowing their own away." -unknown
Sebuah tim akan mengalami akselerasi dalam pencapaian tujuan bersama jika masing masing dari anggotanya memiliki interpretasi visi yang searah sehingga resultan dari pergerakan yang timbul tidak akan saling menghilangkan . Oleh karena itu Sabtu, 29 Maret 2014 GMB-Lapas Anak Berbagi mengadakan Gathering Volunteer pertama yang bertujuan untuk internalisasi visi dan team building volunteer. Kegiatan ini dimulai pukul 10.00 WIB dan bertempat di Arboretum UNPAD Jatinangor. Kegiatan hari itu dibuka dengan perkenalan kembali volunteer-volunteer yang hadir. Setelah itu Ka Aya dan Ka Yayas memimpin permainan "Dengarkan Suaranya" . Semua volunteer dibagikan secarik kertas yang telah berisikan nama nama hewan. Kemudian tugas kami adalah menyuarakan suara hewan tersebut untuk menemukan volunteer lain yang memiliki nama hewan yang serupa.Tantangannya adalah kami harus menemukan teman satu kelompok kami dengan mata tertutup. Pada hitungan ketiga Arboretum UNPAD seketika ramai dengan suara suara monyet,nyamuk,ikan dan lebah. Dalam waktu yang tak terlampau lama akhirnya kami berhasil menemukan teman teman satu kelompok kami. Permainan selanjutnya adalah "Cerdas Cermat LAB". Ka Aya dan Ka Yayas akan memberikan sejumlah pertanyaan kepada volunteer. Kelompok yang mampu menjawab dengan tepat akan diberikan score 100. Permainan ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana volunteer mengenal program berbagi yang sedang diikutinya. Permainan ini juga menjadi media pengantar ke sesi selanjutnya yaitu internalisasi visi. Sesi selanjutnya diisi dengan sharing bersama Ka Zelin dan Ka Desta. Ka Zelin memulai sesi dengan penjelasan latar belakang berdirinya GMB Lapas Anak Berbagi. Berlanjut ke penjelasan visi,misi dan gambaran umum kegiatan program ini ke depannya. Sesi ini berlanjut dengan tanya jawab sampai Adzan Dzuhur berkumandang. Setelah itu kami melakukan mobilisasi ke Masjid terdekat untuk shalat dan makan siang. Saat makan siang, sudah tidak ada lagi rasa canggung diantara volunteer. Makan siang kami diwarnai oleh cerita pengalaman beberapa volunteer menghadapi adik adik binaan selama tiga minggu kemarin. Diantara mereka ada yang menghadapi adik binaan dengan kasus pencurian,pemerkosaan,bahkan pembunuhan. Masing masing dari adik adik binaan tersebut memiliki karakteristik yang unik sehingga dalam penanganannya pun akan berbeda antara satu adik dengan adik yang lain . Setelah waktu ISOMA berakhir, permainan selanjutnya adalah "Dimanakah Namaku". Ka Aya dan Ka Yayas masih menjadi pemandu dalam permainan ini. Setiap volunteer diberikan sebuah balon dan label nama. Balon yang dipegang oleh masing masing volunteer kemudian ditempelkan label yang berisi nama volunteer yang duduk disebelah kanannya. balon balon tersebut kemudian diacak. Pada permainan yang pertama, tugas kami adalah mencari balon yang bertuliskan nama kami sendiri. Kami tidak diperkenankan melakukan interaksi dengan volunteer lain selama pencarian. Waktu yang dicatat oleh Ka Yayas sampai semua volunteer berhasil menemukan balonnya adalah 5 menit 48 detik. Pada permainan kedua tugas kami masih sama yaitu menemukan balon bertuliskan nama kami, perbedaannya kali ini kami boleh berinteraksi sesama volunteer dan membantu untuk mencarikan balon volunteer lain. Perbedaan waktu yang dicatat oleh Ka Yayas sangat signifikan. Pada permainan kedua ini kami hanya memerlukan waktu 30 detik untuk menyelesaikannya. Makna dari permainan ini berbicara tentang pencapaian tujuan. Sebuah tujuan akan lebih cepat tercapai jika kita bekerja sama dengan orang lain. Hal itu terbukti dalam permainan ini. Peran orang lain sangatlah besar dalam kehidupan kita. Sehingga sangat bijak jika kita tidak menjadikan diri ini sebagai pusat gravitasi kehidupan. Berbagilah, karena berbagi tak akan membuatmu kehilangan apapun. Berbagi bukan karena kita memiliki segalanya, namun karena kita pernah merasakan saat tidak memiliki apa apa. Permainan terakhir yaitu "Mini Amazing Race". Kami diberikan 35 kertas misi untuk diselesaikan dalam waktu satu jam. Kami diberi kebebasan untuk mengatur pengalokasian kertas misi bagi setiap volunteer. Tujuan dari permainan ini adalah mengasah rasa tanggung jawab dan komitmen setiap volunteer dalam penyelesaian misi bersama. Setelah melakukan diskusi pembagian misi, kami mulai mengerjakan misi kami. Berbagai macam tugas tertulis dikertas itu . Mulai dari berfoto bersama pohon, berfoto sedang duduk dijalan dan berfoto dengan kegiatan kegiatan lain yang membuat kami harus memutar otak untuk menyelesaikaanya. Dengan usaha dan kerja sama akhirnya kami mampu menyelesaikan misi tersebut tepat waktu. Makna dari permainan ini berbicara mengenai tanggung jawab dan komitmen. Dalam perjalanan mempersiapkan adik adik binaan lapas kedepannya, kami akan melalui fase yang mungkin tidak mudah. Akan banyak tantangan tantangan yang akan menghalang, akan ada hal hal lain yang mungkin menggoda kita untuk menyerah dan tidak menyelesaikan misi yang kita punya. Ketika saat itu datang, ingatlah kembali bahwa diri ini tidak sendiri. Masih ada teman teman seperjuangan kami yang mengharapkan pemenuhan komitmen dan tanggung jawab kami. Setelah serangkaian permainan hari ini, kami melakukan refleksi kegiatan satu bulan kemarin. Setelah itu disusunlah action plan volunteer yang akan dilaksanakan sampai program GMB Lapas Anak Berbagi angkatan pertama ini selesai pada bulan juli nanti.Gathering hari ini ditutup dengan pemberian surat motivasi dan tukar kado. Harapannya, semangat yang telah ter recharge di hari ini akan senantiasa menjadi energy resource dalam perjalanan mempersiapkan adik adik binaan Lapas Anak Kota Bandung. GMB - Lapas Anak Berbagi Belajar bersama anak-anak Dusun Teganing, Kulonprogo. Semoga kelak mereka pintar membaca kondisi diri dan masyarakat. Membaca yang sesungguhnya, di sekolah sesungguhnya: Sekolah Kehidupan. Setelah melalui perjalanan roda dua yang agak sulit, tibalah kami di perkampungan di daerah perbukitan Kulonprogo untuk mengadakan posyandu rutin dan penyuluhan kesehatan bersama kader setempat. (9 Maret 2014)
GMB - Indonesia Cerdas Berikut ini adalah kegiatan d Taman Bacaan Kampoeng tanggal 6 April belajar menghafal juz amma,quiz Bahasa Inggris,membuat kreasi dari kertas origami :) Tetap semangat berbagi!
GMB - Taman Bacaan Kampoeng Selalu ada yang berbeda ketika bergelut dengan kreatifitas. Seperti halnya dengan rutinitas Gerakan Mari Berbagi-Semangat Anak Nusantara (GMB-SAN) dalam program pengajarannya di akhir pekan. Sabtu (05/04) di Taman Honda Tebet, Jakarta Selatan, bersama dengan kak Wahyu, seorang tokoh Pendongeng, GMB-SAN mendongeng untuk adik-adik binaannya di Tebet. Kegiatan mendongeng ini ditujukan untuk melatih daya nalar adik-adik. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan variasi kegiatan kreatifitas. Kedatangan Kak Wahyu disambut dengan semangat dan antusias, tidak hanya oleh adik-adik tetapi juga para volunteer. Seperti biasanya, kegiatan diawali dengan mengecek kehadiran adik-adik. Perkenalan adik-adik yang baru bergabung dan para volunteer baru juga menjadi bagian dari awal kegiatan. Semua duduk dengan rapi ketika Kak Wahyu hendak memulai dongengnya. Ketika dimulai, tiba-tiba kami kedatangan teman baru yang sekaligus merupakan partner dongeng kak Wahyu. Namanya Iip. Ia begitu polos dan suka tertawa lebar. Kak Wahyu dan Iip mendongeng dengan sangat ekspresif. Beberapa banyolan diselipkan dalam dongengnya. Tentu saja hal ini mengundang tawa bagi para volunteer maupun adik-adik. Tidak hanya itu, kak Wahyu juga memberikan pesan dan nasihat melalui dongengnya. Cerita Iip sebagai anak yang putus sekolah memberikan pesan kepada mereka untuk terus semangat dan belajar untuk menjadi anak yang pintar. Selain itu, Iip juga dikisahkan sebagai anak yang malas gosok gigi. Hal ini ditujukan untuk mendorong adik-adik agar rajin menggosok gigi dan membersihkan badan. Kak Wahyu kemudian menutup kegiatan mendongengnya dengan mengajak adik-adik melakukan senam terapi stress. Adik-adik diajak untuk melakukan beberapa gerakan relaksasi. Salah satunya adalah dengan mengetuk-ngetuk beberapa daerah di bagian wajah sambil meniatkan hal-hal positif. Meski tampak asing, adik-adik melakukannya dengan penuh semangat dan sesekali tertawa ketika memperhatikan teman lainnya. Nantinya, Kak Wahyu juga akan mengajarkan adik-adik cara bercerita dan menggambar sesuai dengan bakat mereka. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan latihan menari dan pencak silat. Di setiap pertemuan, latihan ini selalu dilakukan untuk memantapkan persiapan program karnaval. Tim pencak silat menambah dua gerakan baru dalam sesi yang dilakukan. Beberapa adik yang baru bergabung berusaha menyesuaikan. Begitupun dengan tim tari yang berlatih bersama para volunteer. Mereka juga kedatangan anggota baru. Meski begitu, semuanya tetap latihan dan mempelajari gerakan yang baru diajarkan oleh para volunteer. GMB - SAN Sumber: http://arnaldi-nasrum.blogspot.com/2014/04/gmb-san-dongeng-untuk-mereka.html |