GMB Homestay Program adalah bagian dari serangkaian program pelatihan kepemimpinan untuk para pemuda (usia 18 sampai 25 tahun) terpilih dari Indonesia dan Jepang. Sejak 2014, setiap tahun beberapa mahasiswa dari Indonesia diseleksi untuk mengikuti program homestay di Jepang (Australia dan Belanda juga) dan tahun berikutnya sebaliknya, mahasiswa dari Jepang datang ke Indonesia. Program ini dikembangkan oleh dua organisasi nirlaba (Non-Government Organization atau NGO), yaitu Yayasan Gerakan Mari Berbagi (GMB) yang berbasis di Jakarta (www.g-mb.org), dan Center for Entrepreneurship Development (CED), sebuah Non-Profit Organization yang berbasis di Kyoto, Jepang (http://www.entreplanet.org/english/).
CED didirikan pada tahun 1998 dengan tujuan membina keterampilan kewirausahaan di antara anak-anak usia sekolah dan mahasiswa di Jepang melalui kerjasama yang erat dengan pemerintah Jepang, sektor swasta dan institusi pendidikan. CED melihat bahwa kunci untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial adalah melalui kewirausahaan dan inovasi. GMB dan CED setuju bahwa sangat penting bagi para calon pemimpin di Jepang dan Indonesia untuk menjalin hubungan sejak usia muda demi mempererat hubungan dan kerjasama antar kedua bangsa dan negara. Pemimpin juga harus memiliki zona nyaman dan wawasan yang luas, serta rasa keadilan sosial yang besar. Untuk menstimulasi dan menumbuhkan karakter tersebut, GMB dan CED melihat bahwa sebuah cara yang efektif adalah melalui program homestay dan magang di luar tempat kediamannya masing-masing, agar mereka memahami budaya, agama, dan tradisi yang berbeda. Pada akhir program homestay tersebut, diharapkan rasa toleransi terhadap perbedaan juga menjadi lebih meningkat. Program Homestay GMB Indonesia-Jepang 2017 Program Homestay GMB Indonesia-Jepang tahun 2017 dilaksanakan di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, dari tanggal 25 Februari sampai 21 Maret 2017. Tiga mahasiswi (Mizuho, Miku, dan Miho) dan satu mahasiswa Jepang (Takumi) tinggal bersama dengan beberapa keluarga di Kecamatan Selat, Karangasem, Bali selama periode homestay tersebut. Kegiatan para mahasiswa Jepang difokuskan para dua bidang yaitu pendidikan dan kebersihan lingkungan. Kegiatan di bidang pendidikan dilaksanakan melalui interaksi di ruang kelas di beberapa sekolah di Kecamatan Selat, dari tingkat SD sampai SLTA. Para mahasiswa Jepang didampingi oleh guru kelas dan para relawan akan membantu pelajaran bahasa Inggris, bahasa Jepang, perkenalan seni dan budaya Jepang (termasuk kuliner), olah raga, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan pihak sekolah. Kegiatan mengajar ini disesuaikan dengan jadwal di sekolah masing-masing dan bisa dimasukkan baik ke dalam kelas biasa maupun sebagai bagian ekstra kurikuler. Para mahasiswa/i juga menularkan budaya bersih orang Jepang yang sudah terkenal di seluruh dunia kepada anak-anak dan pemuda di Selat. Bersama dengan klub pencinta alam di SMAN 1 Selat dan perwakilan perkumpulan pemuda lokal seperti Sekaa Teruna Teruni (STT) di Selat, peserta homestay mengadakan workshop dan training tentang kebersihan lingkungan, pengenalan tentang pengolahan sampah di Jepang, dan praktek di lapangan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan menciptakan kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan. Untuk mengasah keterampilan mereka dalam mencari solusi untuk masalah sosial, para peserta homestay program ini juga diberi beberapa tantangan masalah sosial yang ada di lapangan. Misalnya strategi untuk mempromosikan industri pariwisata di daerah Selat, umpan balik untuk memperbaiki nilai produk industri rumah tangga di Selat, dan juga membantu keberlanjutan sebuah sanggar lukis gratis untuk anak-anak di Kecamatan Selat, yaitu Klencing Art Studio. Para peserta juga berpartisipasi dan membantu dalam kegiatan sosial, seni dan budaya lokal, termasuk latihan gamelan, tari, maupun persiapan upacara keagamaan apabila dibutuhkan. Setelah program berakhir dan mereka kembali ke negaranya, para peserta diharapkan untuk dapat melanjutkan komunikasi dan diskusi dengan teman-teman di komunitas di Selat tentang berbagai hal yang bisa membawa perubahan positif untuk masyarakat di Selat. Selain itu peserta homestay bersama dengan beberapa relawan GMB Indonesia menghabiskan waktu bersama mengunjungi beberapa tempat wisata di Bali. Program homestay ini juga merupakan salah satu kegiatan yang dapat menjadi wadah berjejaring antara GMB Jepang dengan GMB Indonesia. Tidak hanya pengalaman baru bagi para peserta homestay tetapi melalui program ini para peserta dan GMB Indonesia mendapat keluarga baru di Selat, Karangasem. Terima kasih kepada seluruh pihak atas dukungannya untuk program GMB Indonesia-Japan Homestay Program 2017. Berikut ada beberapa link video tentang kegiatan Homestay di Selat, Karangasem: Keunikan Program Homestay GMB Beberapa keunikan program homestay yang diorganisir oleh GMB dan CED adalah sebagai berikut:
Apa Saja Yang Didapat Dari Program Homestay GMB
Jadi, kegiatan homestay ini tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh peserta, tetapi juga untuk warga Selat Karangasem sebagai tempat dilaksanakannya program tersebut. Ni Luh Widia Diantari, alumni YA & YLF 2016
0 Comments
Leave a Reply. |