__
Posting di Instagram, Facebook, dan bahkan berbicara di depan khalayak ramai akan bahaya Covid19 bukan hal yang challenging bagiku. Menggunakan bahasa ilmiah, gaul, dan populer sekali pun. I am in. Yup, as easy as that. Allah memberi ku kecakapan di public speaking dan rhetoric, and Im grateful untuk anugerah itu. Tapi, something goes differently. Ketika seorang Aula Andika Fikrullah Al Balad harus berbicara dengan malaikat Allah berwujud manusia ini. Gelar Master of Science dari kampus ternamaan di Amerika. Gelar Raja Baca, Duta Bahasa, Duta Damai, Duta Wisata, Mahasiswa Berprestasi dan aneka prestasi lainnya tampaknya tak berpengaruh banyak. Dihadapannya, Aula adalah bocah kemarin pagi yang ia lahirkan. Menjelaskan apa itu covid, kebermanfaatan masker, physical distancing and social distancing kepadanya tentu tidak bisa disamakan dengan yang lain. Tapi, di sinilah letak belajar sesungguhnya. Menjelaskan sesuatu yang komplek kepada mereka, read mom, dan mereka mengerti akan hal itu adalah sebuah pencapaian terbesar dlm hidup. Who doubt, Emak paham dan iya akannya while banyak di luar sana, president Amerika sekalipun, beberapa World leader lainnya yang masih tampak menyepelekan covid. Padahal, mereka punya kekuatan besar, dan jamaah yang banyak. Tapi, it it wht it is. Belum ada hidayah dari mereka untuk memproteksi diri sesuai yang praktisi kesehatan sampaikan. While, I dont have power to change the whole community but I do have power and words to spread it to my lovely family, mom included in it. Karena bagiku, family should always comes first (keluarga selalu yang utama”. Love you, and Barakallah selalu mak. __ Aula Andika Fikrullah Al Balad GMB Angkatan 2015
0 Comments
|
|