"Ini adalah nama dari kebun bintang tersebut, dan saya tidak sendirian karna di temani salah satu kawan saya, sekaliagus sebagai ketua kontingen “Kafrawi” dan juga bersama bersama salah satu hostfam “Richard. Walaupun hujan, tapi saya tetap semangat kesana, tidak sabar lagi rasanya melihat dan menyentuh hewan yang menjadi simbul negara Australia".
Berbicara leadership tak akan ada akhirnya, hidup ini tidak pernah lepas dari leadership. Saya dan 6 rekan lainya di Australia sekarang juga karna leadership. Tak mau saya sia-siakan kesempatan besar ini bersama teman-teman lainnya, setiap hari, jam dan detik saya harap semuanya ada makna selama berada di negeri Kangguru ini. Sept 16th 2012, sudah separuh perjalanan saya selama berada di Australia dan ini adalah pertama kalinya saya menginjakkan kaki ke kebun binatang “Featherdale Wildlife Park”. Ini adalah nama dari kebun bintang tersebut, dan saya tidak sendirian karna di temani salah satu kawan saya, sekaliagus sebagai ketua kontingen “Kafrawi” dan juga bersama bersama salah satu hostfam “Richard. Walaupun hujan, tapi saya tetap semangat kesana, tidak sabar lagu rasanya melihat dan menyentuh hewan yang menjadi simbul negara Australia. Berbagai macam binatang ada disana, tidak lepas dari binatang melata yang sama sekali tidak berani saya dekati. Giliran kami sampai di Reptilian Pavilion, saya tidak masuk kedalam. Richard dan kafrawi yang masuk duluan, rupanya mereka tau kalau saya takut terhadap reptile. Mereka meminta saya untuk masuk, dan saya tetap dengan prinsip saya untuk tidak masuk. Dan saya berbalik arah ke Tasmanian devil yang letaknya berdampingan dengan Reptilian Pavilion. Awalnya mereka membiarkan saya tetap dengan prinsip saya yang tidak mau masuk. Beberap saa kemudian Richard keluar dan menuju ke arah saya, kemudian dia bertanya. Richard : What do you afraid of? Me : I don’t know, I am afraid of reptile since I was child, I am sorry because I didn’t join you in Reptilian Pavilion. Richard : It’s fine. But, Safril, you’re a leader. So what would you do if you have a problem but you’re afraid to face it? So, would you disclaim it? Me : Sorry Richard Richard : All right, now choose! Failure or achievement Me : Achievement! Sebenarnya, kata “Disclaim” inilah yang membuat saya semakin bingung dengan perasaan saya. Then I’m asking myself, “kenapa harus takut dan bagaimana jika saya coba masuk kedalam. Sampai di dalam, everything is ok dan sangat nyaman bersama reptile yang ada disana. Terkadang segala sesuatu yang kita fikirkan tidak sesuai dengan apa yang terjadi, ketika kita dihadapkan dengan masalah, jangan pernah meminta Tuhan untuk menjauhkan kita dari masalah, tapi mintalah agar kita di beri kekuatan untuk menghadapi masalah tersebut. Dan akan lebih indah apabila kita mau menyadari dan menyikapi bahwa semua cobaan yang kita hadapi adalah proses pembelajaran dimana kita akan menjadi manusia yang lebih baik. Safril Bentara Peserta Youth Leadership Camp (YLC) 2012
0 Comments
Leave a Reply. |
|