Malam ini adalah malam indah dan berat! Menikmati masakan Indonesia di negara orang dan dimasak sendiri pula. Menikmati kebersamaan dengan orang-orang dengan tingkat kepedulian tinggi. Menikmati malam bersama dengan menyanyi, menari, tertawa, bercerita dan bersuka ria. "Bisakah malam tak berakhir?" Tapi tanpa terasa kebersamaan ini berakhir, satu persatu-satu meninggalnya tempat dan kembali ke rumah masing-masing, begitupun denganku kembali ke rumah (sebuah bangunan sederhana, setiap malam ribut walau terkadang tak beralasan. Penuh cinta dan kehangatan. Penuh cerita dan kebersamaan). Kembali ke rumah, aku telah menyebutnya rumahku! 3 minggu memang bukan waktu yang lama tapi aku merasa bahwa ini adalah rumahku. Aku bahagia setiap kali menginjakkan kaki di pintu dan mengucapkan "aku pulang" dan disambut dengan banyak pertanyaan biasa tapi bisa menghilangkan rasa stress atau kejadian buruk yang telah terjadi di luar. Aku bersemangat setiap kali di minta menceritakan setiap kegiatan yang telah dilakukan pada hari itu. Mendengarkan kata-kata "wonderfull/great/lovelly/good job/very well/you are the best/wooow" dan masih banyak lagi kata positif lainnya setiap satu topik selesai ku ceritakan. Aku selalu mendapatkan waktu untuk didengarkan, walaupun yang kuceritakan hal-halkeciltetapimereka tetap antusias mendengarkan setiap kata-kata yang keluar dari mulutku. Selainitu aku tahu bahwa kemampuan bahasaku sangat buruk, kata-kata yang keluar dari mulutku terkadang tidak beraturan dan kadang menggunakan kata atau kalimat salah. Tapi tetap saja aku mendapatkan perhatian dan apresiasi. Aku tertawa lepas setiap kali mendengarkan jokes makam malam, mendengarkan nyanyian hampir sama dengan teriakan. Tertawa dengan topik pembicaraan yang selalu menarik, tertawa bahagia mendengarkan satu persatu bercerita atau bahkan tertawa hanya dengan melihat senyum-senyum bahagia itu. Kamu tahu mereka? mereka adalah penghuni rumah yang kuanggap sebagai rumahku. Mereka telah menjadi orang tua dan saudaraku. Aku telah merasakan kehidupan keluarga layaknya keluarga seharusnya dengan rutinitas sarapan dan makan malam bersama. Bersama mereka aku mengetahui bahwa hal-hal kecil di rumah telah menjadi penting untuk kehidupan di luar. Rumah telah menjadi penentu siapa kita dimasa depan. Perhatian dan kasih sayang orang tua telah menjadi penting untuk mendukung anaknya tumbuh dan berkembang. Memiliki aturan rumah juga telah menjadi penting seperti diwajibkan untuk tidur di jam 8.30 pm dan bangun jam 07.00 am. Tidur cukup mempengaruhi produktivitas kita sehari-hari ternyata. Bagaimana orang tua mengajarkan anak untuk mengatur waktu belajar dan peran orang tua dalam menghadapi dunia teknologi, mereka mempunyai batasan umur untuk memiliki gadget. Tidak memanjakan mereka dengan memenuhi keinginan akan tetapi dimanjakan sesuai dengan kebutuhan. Rumahku dan mereka telah menjadi dua hal penting dalam perjalanan 23 hari di Australia. Keduanya telah memberikan dan mengajarkan hal-hal kecil tapi memiliki pengaruh besar dalam kehidupan. Aku bahagia diberikan kesempatan belajar bersama mereka dan kesempatan mendapatkan kasih sayang mereka. Rumah dan mereka yang sebentar lagi akan aku tinggalkan. Bukan karena tidak nyaman akan tetapi aku harus kembali menyelesaikan tanggung jawab yang telah menungguku di sana (Indonesia). Malam indah ini adalah farewell party sebagai tanda perpisahan dan ucapan terima kasih kepada seluruh hostfamily yang telah bersedia memberikan pelayanan terbaik kepada kami semua selama berada di Australia ini. Mereka telah mengorbankan materi, waktu dan tenaga buat kami tanpa mengharapkan balasan apapun. Benar saja malam ini telah menjadi indah dan tak akan terlupakan akan tetapi juga menjadi berat. Adanya farewell party berarti sudah waktunya untuk bersiap kembali ke negara asal. Kehangatan dan kasih sayang keluarga telah membuatku berat untuk berpisah. Akan tetapi, perpisahan adalah bagian dari perjalanan kehidupan. Meninggalkan dan ditinggalkan harus diterima dengan lapang dada karena hal itu merupakan salah satu pelajaran besar. Keluar dari zona nyaman bukan sebuah tantangan kecil tapi juga memiliki pengaruh besar dalam kehidupanmu untuk terus belajar dan mengembangkan potensi diri. Malam ini juga telah menjadi saksi akan kemampuanku. Ragu-ragu yang selalu menghantui sebelum kegiatan GMB Leadership Homestay Program Australia 2016 telah terbukti bahwa aku bisa menyesuaikan diri dan berjuang di negara orang lain dengan kemampuan pas-pasan. Pikiran-pikiran negatif tentang hal-hal yang mungkin terjadi telah hilang. Telah belajar bahwa kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri, karena kepercayaan akan membawamu percaya diri dan terus belajar. Penulis: Windiyani, GMB 2014
1 Comment
|
|