Control your mind and your heart.. (Syahmedi Dean)
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menjelaskan bahwa “orang lebih berani ditodong pistol ketimbang disuruh untuk berbicara di depan Publik –Public Speaking- (Hasil Survei The People’s Almanac Book of Lists). Sebuah kalimat sederhana namun memberikan makna yang tidak sesederhana kalimatnya. Setidaknya begitulah yang saya rasakan. Kalimat ini tepatnya disampaikan oleh Bang Dean kepada kami semua pada hari kedua Camp di Hotel Jeumpa. Ia menjelaskan dengan begitu lugas dan jelas. Kata-kata yang disampaikan mudah dipahami karena elaborasinya menjelaskan tentang pengalamannya dalam mengatasi kebimbangan dan permasalahan (baca: demam panggung) yang dialami banyak orang saat berada di atas panggung. Hingga ia mengeluarkan kalimat yang sederhana namun powerful “…Control Your Mind and Your heart...” . Ya, kuncinya adalah bagaimana kita mengontrol hati dan pikiran kita. Hadirkan pikiran dan hati ketika hendak berkata-kata agar ia tersusun rapi dan menjiwai. Biasanya yang membuat orang ngalur ngidul ketika berbicara didepan adalah karena ia tidak mampu menenangkan diri sebelum menyampaikan orasinya sehingga hati dan pikirannya tidak hadir (baca: bersatu) bersama orasinya. Ia berorasi namun hati dan pikirannya entah kemana. Alhasil, ia tidak sadar apa yang ia sampaikan. Semua konsep awal yang ia bawa tidak tersampaikan dengan baik sehingga tujuannya tidak tercapai dan audiences pun kebingungan.Ya, begitulah adanya dan hal ini dialami oleh kebanyakan orang. Beruntung, kalimat ini memberi pengaruh yang cukup baik pada saya setidaknya lebih baik dari sebelumnya. Saya ingin mengurai manfaat yang saya rasakan ini melalui cerita. Ceritanya begini, Beberapa saat sebelum saya menjadi MC di acara puncak AYLC 2012 saya ‘galau’ (hati saya gundah dan pikiran kacau). Saya berfikir ini acara besar dan acaranya akan dihadiri oleh orang-orang besar seperti gubernur, walikota, dan para pejabat tinggi lainnya.Kegundahan hati saya menjelaskan bahwa saya tidak akan bisa menampilkan yang terbaik dan hal ini hanya akan membuat saya mempermalukan diri sendiri. Pesan negatif tersebut ditangkap dengan baik oleh pikiran saya sehingga menambah ketidaktenangan diri. Apalagi menjadi MC bukanlah sebuah profesi yang sering saya jalani sebelumnya. Hal itu membuat pikiran saya benar-benar di luar kontrol. Namun keberuntungan kedua datang menghampiri saya, Partner saya –Ari- adalah seorang MC yang cukup profesional, berpengalaman dan memilki kekhasan tersendiri dari senyum dan suaranya yang mampu menyihir banyak penonton.Dia mengajak saya untuk saling mengenal lebih dekat dan lebih dalam. “Itu menjadi penting bagi seorang MC dalam berkolaborasi”,paparnya. Ternyata hal ini sangat membantu, setelah saling memberikan feedbacksaya merasa lebih tenang dan nyaman. My mind supported me by saying “ Just believe that everything is gonna be okay”.Sesaat sebelum tampil saya mencoba memikirkan beberapa kata yang mampu membangkitkan semangat saya agar bisa tampil energic, dan serangkaiankata tersebut adalah “control your mind and your heart”.Yes, it was really powerful. Those words had Boosted up my spirit. Alhasil, saya bisa katakan cukup baik dan memuaskan. Namun, tentunya masih diperlukanupgrading dan berbagai improvisasi lainnya agar bisa menjadi lebih baik lagi. Saya ingin menjelaskan kenapa cerita diatas menjadi penting untuk saya paparkan kepada teman-teman semua. Antara lain adalah karena saya melihat masih banyak peserta dalam kegiatan YLC yang lalu belum mampu menguraikan konsep-konsep pemikirannya dengan baik ketika diminta untuk menjelaskannya di depan publik –public speaking-. Padahal, ketika berdiskusi diluar ‘keadaan formal’ misalnya diskusi-diskusi singkat yang dilakukan masing-masing peserta terlihat bahwa hampir semuanya mampu menghadirkan gagasan-gagasan yang cemerlang bahkan sudah tahu berbagai rencana aksi kedepan yang akan dilakukan. Oleh karena itu, melalui cerita singkat ini saya mencoba menjelaskan kembali beberapa poin penting yang bisa kita raih ketika mampu menguasai public speaking dengan baik. (1) Mampu mengutarakan ide/gagasan dengan baik.Sebuah gagasan/ ide brilian menjadi kurang berarti ketika tidak mampu diutarakan dengan baik. (2) Meningkatkan emotional intelligence. Sudah begitubanyak para ahli berpendapat bahwa kecerdasan emosi (EQ) yang tinggi akan sangat bermanfaat dan berpengaruh pada peningkatan kualitas diri dan hidup yang lebih baik.(3) Memiliki Pengaruh yang besar. Kita tahu bagaimana seorang Soekarno sang proklamator dengan orasinya yang ulung mampu membangkitkan semangat rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan negri ini. (4) Meningkatkan leadership skills. Kemampuan berorasi dengan baik tentu saja sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin karena melalui komunikasi yang baik dia dapat mengarahkan semuanya menjadi lebih baik.(5) Menginspirasi banyak orang. Sejarah telah mencatat begitu banyak orang di dunia telah mampu memotivasi dan menginspirasi orang lain melalui kedahsyatan orasinya. Sebagai bentuk follow up dari kegiatan YLC yang telah memberikan saya banyak pencerahan, saat ini saya sedang mengikuti proses seleksi dalam ‘Gerakan Menuju Anak Baik Indonesia’ dibawah ‘Beewhite Management’ sebagai seorang Trainer/Fasilitator Muda dan juga Mitra Belajar. Sebuah Langkah kecil yang saya coba lakukan dalam berkontribusi mencetak generasi-generasi penerus bangsa yang lebih baik sembari terus belajar meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri menjadi lebih baik lagi. Saya yakin dengan bermodalkan “passion” saya dalam bidang pendidikan dan kepemimpinan, hal ini akan memberikan hasil yang sangat baik. Baik itu bagi anak-anak atau peserta didik saya nantinya maupun bagi saya pribadi. Karena seperti kata Adenita dalam bukunya “23 Epicentrum”, “Sesuatu yang dilakukan dengan hati akan melahirkan energi yang tak pernah mati”. Passion tersebut yang akan membangkitkan semangat saya untuk melakukan yang terbaik. Adenita melanjutkan“Sesuatu yang dilakukan dengan Cinta lahirlah Maha karya”. Do your best and be the best ! Teuku Ar Rizqi Aulia Alumni Youth Youth Leadership Camp 2012
0 Comments
Leave a Reply. |
|