"GMB itu rumah kita bersama. Tempat kita pulang di saat rindu datang, membutuhkan pelukan dan dukungan. Pintu GMB akan selalu terbuka untuk kalian, karena GMB adalah keluarga kedua kita bersama" kata Bunda @suraiya_kamaruzzaman 5 tahun silam (2016) di Jakarta.
"Cih!" gumamku dalam hati. Keluarga dari Hongkong? Pengalaman-pengalamanku mengajarkan untuk tidak mudah percaya pada kata-kata manis dan omong kosong seperti itu. Seringkali ketika baru menjadi anggota suatu organisasi/komunitas, kalimat seperti itu seringkali muncul untuk mengambil hati anggota-anggota baru. Pret! Nyatanya yang sering terjadi adalah menghakimi yang berbeda, membicarakan keburukan dari belakang dengan kedok diskusi aka gibah, menusuk dari belakang, dan lainnya yang tak sepantasnya disebut sebagai keluarga. Keluarga dari Hongkong! Tapi, GMB berbeda dari organisasi/komunitas yang pernah kuikuti. Seiring berjalannya waktu, berproses bersama dengan GMB selama sekitar 4-5 tahun membuat prasangka-prasangka burukku mengenai GMB rontok satu per satu. GMB tidak menghakimiku, "mereka" menerimaku seutuhnya sebagai seorang manusia, Bayu Rakhmatullah. Aku pun bebas berekspresi di dalamnya. Menghabiskan waktu bersama GMB merupakan momen-momen yang kutunggu. Aku betah berlama-lama, walaupun hanya duduk bersama, main game Werewolf misalnya. 😅 Tidak lain karena GMB memiliki kondisi lingkungan yang amat mendukung yaitu dipenuhi dengan orang-orang yang tidak mudah puas, terus memperbaiki dan menempa diri. Semangat itu menular kepadaku. Tidak bisa dipungkiri bahwa aku yang sekarang, suka berpetualang, foto dan menulis ala-ala adalah andil dari GMB juga. Dan aku amat bersyukur karenanya. Tentu tak ada gading yang tak retak, begitu juga GMB. Ada banyak drama terjadi. Akan tetapi bukankah wajar ada drama di dalam keluarga? Selama penghuninya senantiasa belajar dari kesalahan, terus memperbaiki diri menjadi orang dewasa yang sesungguhnya, drama-drama tadi hanyalah bumbu-bumbu kehidupan, yang membuat cerita hidup ini makin menarik. HOME Ah, kini aku bisa mengucapkan dengan lantang bahwa GMB adalah keluargaku juga. Penulis: Bayu Rakhmatullah, GMB 2016
0 Comments
Leave a Reply. |
|