"Artinya, terlepas bagaimana parahnya masa lalu kita dan seberapa indahnya mimpi masa depan, yang pasti hidup itu harus difokuskan pada saat ini, pada hari ini. Artinya harusnya 10% (angka '1') dapat diberikan untuk mengenang masa lalu untuk mengambil hikmatnya sehingga tidak terulang kembali kesalahan masa lalu. 80% (8) sumber daya yang kita miliki, waktu, tenaga dan jaringan yang ada dimanfaatkan untuk memaksimalkan kehidupan hari ini, bagaimana hari ini menjadi super produktif, super bahagia, penuh ceria dan merasakan bahagia hari ini."
Pertemuan tahunan GMB melalui kegiatan Youth Adventure dan Youth Leaders Forum selalu memberikan inspirasi dan pelajaran tersendiri. Tidak hanya bagi peserta, anggota baru Keluarga Besar GMB tapi juga seluruh alumni, para relawan GMB termasuk saya sendiri sebagai mentor. Selalu muncul enerji baru, semangat baru dan inspirasi baru selama acara ini berlangsung. Makanya cuti kerjapun sudah diambil jauh hari sebelumnya. Kegiatan yang sering disebut YA & YLF itu boleh telah berlalu tanggal 5 September 2016 yang lalu, tapi kenangan yang ditinggalkan terlalu dalam untuk ter(di)lupakan. Ada satu momen yang sangat personal dan menjadi salah satu ciri khas GMB yaitu momen yang disebut 'personal sharing'. Disesi ini peserta diberikan kesempatan curhat apa saja kepada mentornya. Iya, bisa apapun dan bersifat rahasia sekalipun. Mentor wajib menjamin kerahasian curhat mentee-nya. Nah, disesi inilah tumpang ruah air mata jiwa dan raga yang barangkali sudah dipendam selama hidupnya. Seakan momen itu tidak pernah ada dan tidak akan pernah ada lagi dalam hidup anak-anak muda hebat ini. Mulai perasaan rasa minder, merasa tidak ada lagi yang perlu diperjuangkan dalam hidup karena semua orang yang dicintai sudah tidak ada, ada juga yang mencoba membunuh masa lalu yang begitu kejam karena perlakuan percobaan perkosaan dari keluarga sendiri, terpikir bunuh diri untuk menamatkan saja sejarah masa kelamnya, ada yang merasakan bullying terus menerus selama masa remajanya, ada yang galau karena merasa salah pilih jurusan kuliah karena dipaksa orang tuanya, ada yang susah ingin lepas dari kecanduan nonton film porno, ada juga yang sedih karena merasa cintanya tidak terbalaskan, ada juga yang tersiksa jiwanya karena menyukai orang dengan jenis kelamin yang sama, ada juga yang stress didunia pekerjaan, ada juga yang masih semester 5 tapi sudah galau berpikir mau kuliah dinegara mana nantinya dan kerja dimana baiknya, serta seribu satu macam tantangan hidup lainnya. Waduh...speechless terus terang. Apa arti curhat dan cerita semua ini? Berbahagia karena mereka berani terbuka dan mau berbagi sehingga barangkali bisa memberikan sedikit bakti untuk pribadi yang tersakiti, ataukah bersedih karena Indonesia menghasilkan anak-anak muda yang sangat rapuh jiwa dan penuh cerita yang menggrogoti jiwa? Mengapa kumpulan cerita itu menumpuk begitu parah ya? Semua ditumpahkan dan dibagikan dengan rasa nyaman dan harusnya setelah sesi itu bangun dan terlahir kembali sebagai seorang pemuka pemuda baru yang siap bangkit menatap masa depan yang penuh arti dan berjanji untuk berbagi kapanpun dimanapun untuk siapapun tanpa pandang warna kulit, agama, suku, ras dan perbedaan sekat lainnya. Ini sebenarnya dampak dari YA YLF yang diharapkan. Di sesi mentoring inilah mereka merasa menjadi diri sendiri, membuka topengnya. Kita sebagai mentor juga merasa menjadi berguna karena bisa menjadi sandaran bahu bagi yang lain. Padahal mentor juga manusia yang mempunyai 1001 masalah sendiri, tapi dengan mendengar curhat dengan penuh ikhlas dari mentee-nya, terasa hidup kita menjadi begitu ringan setelah mendengar begitu banyak persoalan yang mereka hadapi, jauh lebih berat dan dalam. Dari sesi curhat itu, dalam memberikan masukan kepada mentee tentu harus memberikan arahan yang bisa membakar semangat hidup para GMBers kembali dan terlontarlah dalam rumus baru kehidupan ini yaitu hidup ini harus pakai rumus 181. Artinya, terlepas bagaimana parahnya masa lalu kita dan seberapa indahnya mimpi masa depan, yang pasti hidup itu harus difokuskan pada saat ini, pada hari ini. Artinya harusnya 10% (angka '1') dapat diberikan untuk mengenang masa lalu untuk mengambil hikmatnya sehingga tidak terulang kembali kesalahan masa lalu. 80% (8) sumber daya yang kita miliki, waktu, tenaga dan jaringan yang ada dimanfaatkan untuk memaksimalkan kehidupan hari ini, bagaimana hari ini menjadi super produktif, super bahagia, penuh ceria dan merasakan bahagia hari ini. Karena nyatanya kehidupan adalah hari ini, sementara masa lalu sudah jadi sejarah dan masa depan (esok) masih misteri. Esok itu tidak pernah hadir dalam hidup kita, yang nyata adalah hari ini. Namun demikian, tidak berarti masa depan tidak perlu dihiraukan dan foya-foya untuk hari ini saja. Karenanya harus ada sisa 10 % (1) yang juga perlu diberikan untuk berfikir tentang mimpi dan cita-cita masa depan yang mau diraih. Maka hiduplah dengan rumus 1-8-1. Mereka yang hidup memakai rumus 8-1-1, artinya 80% waktu, perhatian dan pikirannya untuk mengingat-ingat kejayaan atau kegagalan masa lalu, adalah mereka yang yang sudah mati jiwanya karena hanya hidup dimasa lalu dan tidak bisa lepas dari masa lalu dan sebenarnya sudah mati sebelum waktunya tiba. Mereka ini yang gagal move-on dan hanya mengungkit kegagalan dan kesuksesan masa lalu. Sementara mereka yang hidup memakai pola 1-1-8, artinya 80% fokus perhatiannya untuk hanya masa depan, juga tidak dianjurkan, karena hanya menjadi pemimpi disiang bolong dan tidak berpijak di hidup hari ini, selalu gelisah akan masa depan dan tidak mampu hidup dimasa kini dan sibuk saja dengan masa depan yang tidak pernah menjadi nyata. Hasilnya galau terus sepanjang hidupnya. Nah, GMB masuk kategori mana? Pasti 1-8-1 kan? Ayok senyum dan tatap dan nikmat hari ini dan syukuri hari ini dengan segenap jiwa dan raga. Jika hari ini bahagia dan ketika terakumulasi hari-hari bahagia itu akan menghasilkan minggu bahagia, akumulasi minggu-minggu bahagia akan menjadi bulan yang bahagia. Akumulasi bulan-bulan bahagia dalam hidup kita akan menjadi tahun bahagia. Lalu, akumulasi tahun-tahun bahagia, terciptalah hidup yang bahagia selamanya. Betul ngga? Mudah kan resep bahagia? Caranya? Tinggalkan masa lalu, mulailah dari hari ini dan saat ini juga, jangan terlalu risaukan tenatng masa depan. Tidak perlu mencari pembenaran orang lain, yang penting harus yakin bulat 100%. Take your first step today, right now and don't wait for tomorrow! Azwar Hasan Inisiator Gerakan Mari Berbagi
0 Comments
Leave a Reply. |
|