We can not do everything, but we can do something. Start from small thing. Pada tahun 2014 saya mendengar pesan berharga di atas dari Bang Azwar Hasan, inisiator Gerakan Mari Berbagi (GMB). Walaupun sudah sekian purnama berlalu, makna nasihat tersebut tak lekang oleh waktu. Sederhananya, kita dapat berbuat baik dari hal kecil terlebih dahulu. Kita tidak perlu mengerjakan semuanya dalam satu waktu, mulailah dari yang paling kita mampu.
Saya bersyukur menjadi bagian dari Gerakan Mari Berbagi, yang semangat kebaikannya terus menyala hingga kini. Selama enam tahun menjadi alumni GMB, saya berusaha untuk tetap konsisten dalam menebar semangat berbagi. Seperti kita ketahui, sejak awal Maret 2020 ini kita semua sedang dilanda pandemi covid-19. Dampak pandemi meluas sampai sektor ekonomi. Pengangguran meningkat, daya beli masyarakat pun melemah. Meski begitu, semangat berbagi tidak boleh lesu. Justru inilah saatnya kita bersinergi, menguatkan satu sama lain untuk tetap memiliki empati. Berbagi tidak mesti dengan materi, berbagi dapat dengan sharing informasi. Melalui @ayahpedia.id saya dan istri memberikan edukasi kepada para keluarga muda serta mereka yang masih mencari jati diri. Para pemateri yang secara sukarela meluangkan waktu, berbagi ilmu pendidikan keluarga melalui diskusi WhatsApp. Responnya positif, ratusan peserta berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Telah terlaksana 9 kali WhatsApp seminar. Ternyata di luar sana masih banyak yang berburu ilmu pendidikan keluarga. Tanpa keluar rumah, diskusi dan berbagi tetap mengudara tanpa henti. Habis gelap terbitlah terang. Di balik dampak pandemi ini, secercah mimpi dan harapan harus tetap menyala. Pandemi mengajarkan saya untuk bergerak, menguatkan mimpi para petani. Melihat realita para petani yang kesulitan dalam memasarkan hasil pertanian, saya menginisiasi berdirinya sayur online @sayursleman.id. Meski baru berdiri sejak bulan Mei 2020, adanya Sayursleman.id memberikan nafas baru perputaran ekonomi di Kabupaten Sleman. Platform @sayursleman.id memiliki visi untuk melayani pembelian sayur, lauk dan buah berkualitas dengan harga terjangkau. Sayursleman.id telah menjangkau masyarakat dari 10 kecamatan di Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Kulon Progo. Berawal dari visi tersebut, @sayursleman.id menyediakan produk langsung dari petani di Sleman dan Magelang, dengan jaminan produk segar dan higienis. Layanan cepat delivery order dibagi menjadi dua shift, shift pagi dan sore dengan biaya kirim gratis sampai jarak 11 km. Uniknya lagi, belanja di @sayursleman.id tidak hanya sekadar mencukupi kebutuhan dapur sendiri. Para pembeli dapat juga berbagi, melalui program sedekah sayur yang rutin terlaksana setiap hari. Tentu saja kami tidak sendiri, ada Terminal Sedekah di Dusun Ngemplak, Caturharjo, Sleman yang menjadi tempat berbagi. Antusias para dermawan untuk bersedekah sayur begitu tinggi. Sejak program kolaborasi ini dimulai awal September 2020 hingga pekan ke-4 November 2020, donasi senilai 25 juta rupiah telah tersalurkan. Terima kasih para dermawan. Terharu dan bersyukur, tak kurang 70 warga terbantu setiap harinya. Ada lebih dari 60 donatur, baik yang tinggal di Indonesia, Singapura, Thailand dan beberapa wilayah lainnya telah memberikan kepercayaannya dalam program ini. Para tetangga dan sekitar 15 usaha kecil memengah telah terberdayakan. Mulai dari kerabat yang jualan tahu, bakso, took kelontong, maupun para petani cabe, sayur mayor dan buah. Meskipun belum begitu banyak, namun semua saya syukuri. Semangat memulai usaha @sayursleman.id ini perlu disebarluaskan, agar makin banyak pemuda pemudi yang tergugah berwirausaha. Melalui beberapa webinar dan diskusi, saya sharing awal mula berdirinya @sayursleman.id. Tentu saja, saya pun perlu belajar dari para pihak yang lebih mumpuni. Di bawah bimbingan Rumah Kreatif Sleman, @sayursleman.id terus bertumbuh. Ditambah, untuk program berbagi sayur akan tetap memerlukan bimbingan dari para board Gerakan Mari Berbagi. Ya, semakin banyak kolaborator yang terlibat di program ini, maka dampak yang dihasilkan pasti lebih luas. Dari perjalanan bersama @sayursleman.id ini, saya mengambil beberapa pelajaran berharga. Pertama, pentingnya niat baik dan jujur dalam memulai bisnis. Bagi saya, memulai usaha tidak semata-mata untuk mencari keuntungan, namun ada nilai sosial yang bisa kita berikan kepada orang lain dari usaha yang dirintis. Saya percaya, seiring dengan besarnya nilai sosial yang diberikan, sejalan dengan pertumbuhan usaha yang dikerjakan. Kedua, untuk menjalankan program sosial kemanusiaan seperti sedekah sayur, semua orang dapat terlibat, tidak mengenal latar belakang daerah, agama, pendidikan, dan lain sebagainya. Contohnya adalah asal para donatur yang sangat beragam. Tidak hanya mereka yang muslim saja, rekan-rekan saya yang non muslim juga ikut terlibat. Ya, karena ini adalah misi kemanusiaan, poin pentingnya adalah kebermanfaatan yang dapat diberikan. Saya dan para relawan sedekah sayur akan terus berupaya maksimal, agar kebaikan ini terus berlanjut. Ide dan inovasi terus kami kembangkan, agar @sayursleman.id, @ayahpedia, dan Terminal Sedekah Dusun Ngemplak tetap tumbuh dan menjadi inspirasi kebaikan. Akhir kata, pandemi tidak membatasi kita untuk berbagi dan menginspirasi. Dimulai dari diri saya sendiri untuk selalus semangat, gigih, pantang menyerah, dan yang terpenting mengesampingkan ego pribadi. Yakinlah, jika kita berbuat baik, maka kebaikan serupa dan bahkan berlipat insyaAllah akan menyertainya. Bagaimana dengan kawan-kawan? Let’s do it together! Penulis: Janu Muhammad, GMB 2014
0 Comments
Leave a Reply. |
|